Wednesday, May 5, 2010

NILAI UJIAN TEKNOLOGI PASCA PANEN

Nama UTS
Muhammad rozi 67
Evi sunarti 73
nanda Mardiensyah 60
Destika Ayu Gustiana 71
Wista Lestari 71
Khairul Hasbi 84
Osma Novianti 45
Imam Prianto 81
Putri Hasanah Basri 76
Alex Canra 73
Nur hasni 78
Nur Hayani 63
Eva Susanti 78
Yuni Dwi Artanti 84
Sahlina 63
Nofi Saputra Masri 98
Nur Istiqomah 84
Yasri Andri Jhon Putra 55
Fillar 74
Endah Harjanti 76
Fera Vatmulia sari 79



Permasalahan nilai akan kita bahas pada perkuliahan selanjutnya...
seperti kesalahan pengkoreksian jawaban...



Ikhsan Fajar STP

Thursday, April 8, 2010

Tugas MatKul Teknologi Pasca Panen (TPS 2009)

Maaf saya tidak bisa datang pada perkuliahan hari jumat tanggal 9 April 2010, dikarenakan ada keperluan. Oleh karena itu saya meninggalkan tugas kepada mahasiswa yang mengambil matkul TPP, agar perkuliahan tetap berjalan dengan baik. Ingat.....? ini adalah tugas... dan tugas juga di nilai...

Baik berikut tugas yang saya berikan

  1. cari jurnal yang berhubungan dengan pengeringan bahan pangan. (yang dikumpul print out dan softcopy -nya)
  2. suatu bahan setelah dilakukan pengeringan mempunyai berat kering 68,7 gr. berat awalnya 77,32 gr. berapa kadar air pada bahan (bb%)
  3. suatu bahan memiliki kadar air 37 % berat bahan setelah pengeringan 121 gr. berapa berat bahan sebelum dilakukan pegeringan?


Ket :
  • Tugas dikumpul hari jumat tanggal 16 April 2010.
  • Untuk tugas yang 1 dicari lewat om Go (google) dan dikumpul
  • Tugas 2 di tulis tangan dan dikumpul

Wednesday, April 7, 2010

Teknologi Pengemasan 2

FUNGSI DAN PERANAN KEMASAN

Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan adalah :
  1. Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran.
  2. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
  3. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
  4. Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan.
  5. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya.
  6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik.
  7. Menambah daya tarik calon pembeli
  8. Sarana informasi dan iklan
  9. Memberi kenyamanan bagi pemakai.

Fungsi ke-6, 7 dan 8 merupakan fungsi tambahan dari kemasan, akan tetapi dengan semakin
meningkatnya persaingan dalam industri pangan, fungsi tambahan ini justru lebih ditonjolkan,
sehingga penampilan kemasan harus betul-betul menarik bagi calon pembeli, dengan cara membuat :
  1. Cetakan yang multi warna dan mengkilat sehingga menarik dan berkesan mewah
  2. Dapat mengesankan berisi produk yang bermutu dan mahal
  3. Desain teknik dari wadahnya memudahkan pemakai
  4. Desain teknik wadahnya selalu mengikuti teknik mutahir sehingga produk yang dikemasnya terkesan mengikuti perkembangan terakhir.
Di samping fungsi-fungsi di atas, kemasan juga mempunyai peranan penting dalam industri pangan, yaitu :pengenal jatidiri/identitas produk- penghias produk
  • piranti monitor
  • media promosi
  • media penyuluhan atau petunjuk cara penggunaan dan manfaat produk yang ada di dalamnya
  • bagi pemerintah kemasan dapat digunakan sebagai usaha perlindungan konsumen
  • bagi konsumen kemasan dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang isi/produk, dan ini diperlukan dalam mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut atau tidak

Kemasan juga mempunyai sisi hitam karena sering disalahgunakan oleh produsen untuk menutupi kekurangan mutu atau kerusakan produk, mempropagandakan produk secara tidak proporsional atau menyesatkan sehingga menjurus kepada penipuan atau pemalsuan.
Pengemasan bahan pangan juga dapat menambah biaya produksi, dan ada kalanya biaya kemasan dapat jauh lebih tinggi dari harga isinya. Untuk produk yang dikonsumsi oleh kelompok konsumen yang mengutamakan pelayanan, maka hal ini tidak menjadi masalah, akan tetapi untuk produk-produk yang dikonsumsi oleh masyarakat umum maka biya produk.


J. elisa & M. Nurmimah

Teknologi Pengemasan

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENGEMASAN

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan salah satu cara pengawetan bahan hasil pertanian, karena pengemasan dapat memperpanjang umur simpan bahan. Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas / dibungkusnya.

Sebelum dibuat oleh manusia, alam juga telah menyediakan kemasan untuk bahan pangan, seperti jagung dengan kelobotnya, buah-buahan dengan kulitnya, buah kelapa dengan sabut dan tempurung, polong-polongan dengan kulit polong dan lain-lain. Manusia juga menggunakan kemasan untuk pelindung tubuh dari gangguan cuaca, serta agar tampak anggun dan menarik.
Dalam dunia moderen seperti sekarang ini, masalah kemasan menjadi bagian kehidupan
masyarakat sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah berkembang dengan pesat menjadi bidang ilmu dan teknologi yang makin canggih.

Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulai bahan yang sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Namun demikian pemakaian bahan-bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu , daun-daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-barang bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan hiegenis juga digunakan sebagai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar (active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. Minuman teh dalam kantong plastik, nasi bungkus dalam daun pisang, sekarang juga sudah berkembang menjadi kotak-kotak katering sampai minuman anggur dalam botol dan kemasan yang cantik berpita merah.

Susunan konstruksi kemasan juga semakin kompleks dari tingkat primer, sekunder, tertier sampai konstruksi yang tidak dapat lagi dipisahkan antara fungsinya sebagai pengemas atau sebagai unit penyimpanan, misalnya pada peti kemas yang dilengkapi dengan pendingin (refrigerated container) berisi udang beku untuk ekspor.

Industri bahan kemasan di Indonesia juga sudah semakin banyak, seperti industri penghasil kemasan karton, kemasan gelas, kemasan plastik, kemasan laminasi yang produknya sudah mengisi kebutuhan masyarakat dan dunia industri. Di samping itu hingga saat ini di pedesaan masih banyak dijumpai masyarakat yang hidup dari bahan pengemas tradisional, seperti penjual daun pembungkus (daun pisang, daun jati, daun waru dan sebagainya), atau untuk tingkat industri rumah tangga terdapat pengrajin industri keranjang besek, kotak kayu, anyaman serat, wadah dari tembikar dan lain-lain.

Industri kemasan di negara-negara maju telah lama berkembang menjadi perusahaan-
perusahaan besar yang bergerak dalam usaha produksi bahan atau produk pengemas seperti kaleng (American Can Co), karton (Pulp and Paper Co), plastik (Clearpack), botol plastik PET (Krones), kemasan kotak laminasi (Tetrapak, Combibloc), gelas, kertas lapis, kertas alumunium dan lain-lain yang produknya diekspor ke berbagai belahan dunia. Industri lain yang berkaitan dengan pengemasan adalah industri penutup kemasan seperti penutup botol (Bericap), industri sealer meachine dan industri pembuat label dan kode pada kemasan.

J. elisa & M. Nurmimah